Pengembangan
Pendidikan Karakter melalui Mata Pelajaran Muatan Lokal di Sekolah
Oleh. Nurul Rahmawati
Kemunculan
Pendidikan Karakter
Dimulai
pasca hiruk-pikuk ujian nasional tahun 2010 yang kemudian semakin berkembang
menjadi salahsatu solusi yang dianggap paling tepat untuk mengatasi
permasalahan UN tak kunjung selesai. Seperti sebuah air di padang pasir yang
gersang, pendidikan karakter telah membuat berbagai pihak dapat kembali
berharap bahwa pendidikan dan UN akan berjalan selaras seperti yang telah
dicita-citakan sejak dahulu. Ujian Nasional telah menjadi salahsatu standar
yang digunakan oleh pemerintah untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menempuh
pendidikan, baik di Sekolah Dasar sampai ke jenjang Sekolah Menengah Atas. Pendidikan
karakter ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan dan pemerintah harus
mengambil berbagai konsekuensi agar pendidikan karakter tak hanya muncul
sebagai angin segar tetapi harus ada realisasi nyata seperti dengan meninjau
ulang kurikulum yang berlaku saat ini. Akhirnya dengan proses dan waktu yang
tidak singkat tentunya, pemerintah telah memcanangkan kurikulum baru yaitu
Kurikulum 2013 yang memuat dan memberikan ruang bagi pengembangan pendidikan
karakter di sekolah agar peserta didik mampu menjadi generasi yang lebih baik
lagi.
Apa
itu Karakter?
Karakter
adalah pisau bermata dua. Yang berarti setiap karakter memiliki dua sisi yang
saling bertolak belakang. Anak yang berkeyakinan tinggi akan memiliki dua
kemungkinan yang berbeda dan berlawanan. Kemungkinan pertama dia akan berani
karena kayakinan yang dimilikinya dan kemungkinan yang lain dia akan meremehkan
segala sesuatu bahkan tidak perhitungan karena dia terlalu yakin pada dirinya
sendiri (Munir, 2010: xii). Nah di sinilah sebenarnya titik pentingnya
pendidikan karakter, setiap anak memiliki karakter masing-masing dan karakter
ini dapat dibentuk melalui pendidikan sejak dini, mulai dari lingkungan
keluarga dan berkelanjutan sampai di bangku sekolah. Pendidikan karakter yang
berkelanjutan ini bertujuan untuk mengembangkan karakter anak secara maksimal
guna membangun mental dan kepribadian yang baik serta menumbuhkan karakter
positif.
Seperti
pendapat Munir di atas, sebenarnya tujuan pendidikan karakter bila dilihat
lebih jauh adalah mengembangkan karakter anak, dan karakter ini memiliki dua
sisi yang mengarah ke positif dan negatif, sehingga pendidikan karakter hanya
akan menumbuhkan karakter dari sisi yang mengarah ke positif dan meminimalisir
adanya pengembangan karakter dari sisi yang negatif. Hal ini dimulai dari
pendidikan di lingkungan keluarga misalnya mengembangkan rasa malu untuk
menumbuhkan kesopanan bukan untuk menumbuhkan rasa minder. Kemudian di bangku
sekolah mulai diajarkan bahwa anak harus percaya diri dan yakin dengan
kebenaran dan memakai cara yang benar untuk meyelesaikan suatu permasalahan
yang ada di lingkungan sekitarnya.
Pentingnya
Pendidikan Karakter
Di
tengah derasnya arus globalisasi dan maraknya korupsi, tawuran antarpelajar
serta konflik lainnya, bangsa ini membutuhkan alat yang dapat menekan dan
mengurangi berbagai konflik yaitu pendidikan yang berbasis nilai moral serta
karakter bangsa. Tak bisa dipungkiri lagi, generasi muda kita saat ini telah
mengalami degradasi moral, dimana mereka tak lagi menunjukkan sikap dan
nilai-nilai yang baik dan tidak mencerminkan kepribadian sebagai warganegara
Indonesia. Tidak hanya sampai disitu generasi muda kita juga tak lagi memiliki
tata karma, etika dan moral yang baik. Untuk itu, kedudukan pendidikan karakter
di dalam dunia pendidikan ini sangat penting dan pendidikan karakter sengaja dihadirkan
di tengah-tengah pendidikan tanah air sebagai salahsatu solusi yang jitu untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan yang tengah dihadapi negeri ini. Pendidikan
karakter sebenarnya telah ada sejak lama, dan dalam sistem pendidikan kita
sebelumnya telah ada nilai-nilai karakter yang masuk ke dalam kurikulum
meskipun tidak tersurat dan dalam prakteknya belum memberikan hasil yang dapat
dilihat oleh mata kita. Pendidikan karakter pada dasarnya merupakan pembentukan
karakter yang baik yang diinginkan oleh seseorang kepada peserta didik agar
mereka dapat berkembang sesuai dengan lingkungan dan dapat bersikap, bertingkah
laku yang sesuai di dalam masyarakat. Pembentukan karakter ini sangat penting
karena pendidikan sendiri tidak pernah terpisahkan dari pembentukan karakter,
keduanya seperti tulang dan daging yang saling melengkapi. Pendidikan tanpa
pembentukan karakter tidak akan pernah menghasilkan individu yang baik begitu
juga pembentukan karakter tanpa pendidikan adalah sia-sia. Pada dasarnya
pembentukan karakter ini adalah kebiasaan yang baik yang diulang-ulang sehingga
akan tertanam dalam individu sehingga kebiasaan ini akan menjadi karakter yang
melekat kuat dan tidak mudah tergoyahkan. Pembentukan karakter memang tidak
mudah perlu adanya pengertian, pengetahuan dan internalisasi dalam diri
individu dengan baik dan benar.
Muatan
Lokal Sebagai Salahsatu Pendidikan Karakter di Sekolah
Pendidikan
adalah proses enkulturasi dimana manusia belajar memahami dan mengadaptasi pola
pikir, pengetahuan dan kebudayaan suatu kelompok manusia (Muslich, 2011: 44).
Dari pengertian di atas dapat dikaitkan bahwa proses enkulturasi di lembaga
pendidikan formal seperti sekolah dapat diambil dari mata pelajaran muatan
lokal yang sesuai dengan daerahnya masing-masing. Manusia dapat mempelajari
kebudayaan masyarakat sekitarnya dari pengembangan mata pelajaran muatan lokal
yang telah disetujui oleh tiap-tiap daerah di seluruh Indonesia. Sehingga dapat
dipastikan bahwa peserta didik dapat mengembangkan dirinya sesuai dengan muatan
lokal di daerahnya masing-masing. Sedangkan pengertian muatan lokal sendiri
menurut PERMENDIKBUD RI No. 81A Tahun 2013, muatan lokal adalah bahan kajian
pada suatu pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang
potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta
didik terhadap potensi daerah tinggalnya. Sedangkan jenis muatan lokal dapat
berupa: bahasa daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan
kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas
lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan
potensi daerah yang bersangkutan.
Selain
untuk pengembangan potensi daerah di tingkat lokal, muatan lokal yang diajarkan
di sekolah juga memberikan berbagai gambaran dan manfaat dalam pembentukan
karakter, nilai dan moral yang berkembang di dalam masyarakat di lingkungan
mereka. Secara praktek, mata pelajaran muatan lokal ini sangat mendukung
pengembangan peserta didik khususnya sikap/afektif yang kemudian dapat
dilanjutkan ke implementasinya yaitu psikomotorik. Sehingga pembentukan
karakter, nilai dan moral yang baik akan terbentuk karena kebiasaan yang telah
ditanamkan melalui mata pelajaran ini dan kemudian juga diimplementasikan di
dalam masyarakat. Pengembangan muatan lokal juga akan membantu peserta didik
dalam bersikap dan berperilaku sesuai dengan adat istiadat, kebiasaan bahkan
norma-norma yang ada di dalam masyarakat, dimana peserta didik jika lulus dari
pendidikannya akan menjadi generasi penerus yang berkualitas tidak hanya
cerdas, berpendidikan, namun juga memiliki karakter yang kuat. Jika muatan
lokal dapat dikembangkan seperti di atas, maka pendidikan negeri ini akan
menghasilkan generasi emas yang tak hanya cerdas, berkarakter kuat tetapi juga
berakhlak mulia. Untuk itu, muatan lokal di daerah-daerah harus memiliki visi
yang sama yaitu mengembangkan potensi lokal dan juga mengembangkan sumberdaya
manusia lokal yang berkarakter kuat sesuai dengan adat istiadat serta
kebudayaan lokal yang dimilikinya.
Referensi :
Abdullah
Munir. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Karakter Anak Sejak Dari Rumah.
Yogyakarta: Pedagogia.
Masnur
Muslich. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional.
Jakarta: Bumi Aksara.
PERMENDIKBUD
RI No. 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar